Sementara Mualim Radjiun sosok yang diakui Mualim KH. Syafi’i Hadzami dan KH. Zainuddin MZ sebagai gurunya. Ia lahir di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada 1916. Pada masa mudanya ia menimba ilmu dari beberapa ulama Betawi, di antaranya Guru Manshur Jembatan Lima dan Guru Abdul Madjid Pekojan (kedunya tokoh NU Betawi).
Mudarosah kali ini bertepatan dengan haul Pendiri Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an sekaligus juga Muallif Kitab Faidhul Barakat fi Sab’il Qiraat: Simbah KH Muhammad Arwani Amin Said Kudus. Di akhir acara Mudarosah ini, Abuya KH Muhammad Ulin Nuha Arwani menyampaikan nasehat-nasehat yang sangat indah, yang beliau sampaikan kurang lebih
Kedua putra beliau adalah KH M Ulin Nuha (Gus Ulin) dan KH M Ulil Albab Arwani (Gus Bab). Kelak, dalam menahkodai pesantren itu, mereka dibantu oleh KH. Muhammad Manshur, salah satu khadam KH Muhammad Arwani Amin yang kemudian dijadikan sebagai anak angkatnya. 6. Perjuangan KH Muhammad Arwani Amin Said
Muhtadi Dimyathi Dr. Muhammad A.S. Hikam, MA, APU KH. Ulin Nuha Arwani Drs. KH. Ahmad Chozin Chumaidi Habib Zein bin Umar bin Smith KH. Muhammad Hatim Salman, Lc KH. Muhammad Romli H. Herman Deru, SH, MM Syuriyah Rais Aam : KH. Miftachul Akhyar Wakil Rais Aam : KH. Anwar Iskandar Wakil Rais Aam : KH. Afifuddin Muhajir Rais : KH. IHRAM.CO.ID, Oleh Idham Cholid, Ketua Umum Jamaah Yasin Nusantara, dan Pembina Gerakan Towel Indonesia Menghadapi pandemi Covid-19 dengan berbagai dampak masalahnya, pesan mendalam KH. Ulin Nuha Arwani patut kita renungkan. "Sing luwih waspodo kalih fitnahe corona, amargi langkung ageng fitnahe tinimbang wabahe." Demikian kiai sepuh dari Kudus, Jawa Tengah, itu berpesan. Maksudnya jelas, yang Adapun kegiatan tersebut dipusatkan di Pondok Pesantren (PP) Al-Amin Tempursari. Petugas upacara merupakan perwakilan dari banom dan lembaga NU. Sedangkan KH Ulin Nuha Rozy, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Ngawi sekaligus pengasuh Pesantren Temulus, Mantingan menjadi inspektur.